Sabtu, 23 Oktober 2010

Perkembangan Teknologi Film



Berkat kemajuan teknologi, dunia perfilman semakin banyak kemajuan. Baik dalam kualitas jalan cerita maupun kualitas gambar serta efek-efek yang disertakan. Pembuatan film juga semakin mudah dilakukan, bahkan kita sebagai orang awam dapat membuat suatu film dengan peralatan seadanya.

Sejarah perkembangan film dimulai sejak ditemukanya gambar bergerak yang didemonstrasikan oleh Eadweard Muybridge dari Stanford University dengan membuat 16 gambar atau frame kuda yang sedang berlari. Kejadian ini terjadi pada tahun 1878. Dari ke-16 gambar kuda yang sedang berlari ini dirangkai dan digerakkan secara berurutan menghasilkan gambar bergerak pertama yang berhasil dibuat di dunia. Dari sinilah ide membuat sebuah film muncul. Sepuluh tahun setelah penemuan gambar bergerak (1888), barulah muncul film (bukan sekedar gambar bergerak) pertama di dunia, ya paling tidak mendekati konsep film-film yang sudah ada saat ini. Film ini dikenal dengan nama Roundhay Garden Scene yang di'sutradarai' oleh Louis Le Prince yang berasal dari Prancis. Film berdurasi sekitar 2 detik ini menggambarkan sejumlah anggota keluarga Le Prince sedang berjalan-jalan menikmati hari di taman.

kira" pada tanggal 28 des 1895, lumiere bersaudara (frere) yaitu Louis dan Auguste mempertunjukan cinematograph untuk pertama kalinya kpd masyarakat paris di sebuah cafe hanya dengan membayar 1 franc. jadi hingga saat ini hal itulah yang dianggap menjadi hari dimana sebuah sinema itu ada.
keunggulan cinematograph(Lumiere) dibandingkan dengan alat perekam lain:
1. Gambar yang dihasilkan lebih tajam
2. Intermittent movement (gerak sendat)
3. Proyektor
4. Fleksibel (kamera ringan & kecil)

Pada awalnya film berupa gambar hitam putih, tanpa suara. Namun seiring berkembangnya teknologi, kini film telah hadir dengan banyak warna dan suara. Tidak hanya itu, kualitas gambar yang dihasilkan juga semakin bagus. Penambahan efek semakin halus. Saat ini telah banyak industri perfilman yang menghasilkan film dengan format 3D, sehingga kita dapat menikmati film secara lebih nyata. Jalan cerita film tidak lagi kaku seperti dulu. Jalan cerita lebih variatif dan cerdas, baik menceritakan kejadian fiktif maupun kisah nyata. Hal ini mampu membuat penonton terbawa dalam alur cerita yang disajikan dalam film tersebut. Kualitas suara semakin bagus dengan adanya teknologi digital sound.

Film-film animasi telah banyak perkembangan. Efek visual yang dihasilkan hampir terlihat seperti aslinya, contohnya pada film Final Fantasy. Terutama ketika efek animasi menampilkan gambar berupa pemandangan alam. Kini banyak produsen film yang menghasilkan film animasi. Dengan biaya yang tidak terlalu mahal dan peralatan yang tidak rumit, dapat menghasilkan karya film yang menakjubkan.

Memproduksi sebuah film yang spektakuler (seperti yang dilakukan oleh kalangan sineas Hollywood) tentu saja membutuhkan biaya yang sangat besar. Film-film Hollywood banyak menggunakan visual effect canggih yang membuat film mereka lebih hidup.  Contohnya, film Titanic yang harus membangun tiruan kapal Titanic itu sendiri. Film Titanic itu sendiri menghabiskan dana sebesar 200 juta dollar atau kalau kita rupiahkan bisa mencapai angka 2,5 triliun rupiah.

Cara sederhana untuk membuat efek pada suatu film, kita dapat menggunakan 3DMax, lightwave, Cinema4D, Maya, atau oftwareyang s gratis seperti Blender. Software tersebut sebenarnya merupakan software 3D modelling yang juga bisa untuk animasi. Selain software diatas ada beberapa software yang memang khusus untuk keperluan animasi & visual effect movie yaitu Vue, Bryce, Poser, dan DAZ Studio. Setelah animasi dan visual effect selesai selanjutnya dilakukan kombinasi atau penggabungan antara visual effect yang biasa disebut compositing. Software yang digunakan bisa dengan Apple Shake, Adobe After Effects, Autodesk Combustion, D2 Software Nuke, Eyeon Digital Fusion, Jahshaka. Namun untuk hasil yang lebih real atau nyata bisa menggunakan platform yang mengkombinasikan solusi software & hardware. Platform tersebut bisa dengan Autodesk Inferno, Autodesk Flame, dan Autodesk Flint.

Kini format film beserta kecanggihan yang disertakan tidak hanya dapat kita nikmati melalui layar besar bioskop, tetapi juga dapat kita nikmati pula dalam format VCD ataupun DVD. Dengan menggunakan peralatan home theater, kita dapat menikmati film dirumah dengan kualitas seperti dibioskop.

sumber : wikipedia.org

RESUME DIGITAL CINEMA


Sejak ditemukannya media untuk menangkap dan merekam gambar berupa strip seluloid, saat itulah perkembangan dunia film dimulai. Teknologi ini menjadi dasar dalam pembuatan film. Teknologi ini bertahan hampir seratus tahun.

Seiring perkembangan teknologi yang semakin maju, saat ini penggunaan teknologi digital adalah sebuah awal yang baru dalam teknik dan estetika visual. Hal ini memiliki pengaruh yang besar pada semua tahap pembuatan film dan proses distribusi.

Digital cinema adalah konsep dari semuanya, memiliki sistem yang lengkap, dan meliputi seluruh rantai produksi film dari akuisisi dengan kamera digital sampai pasca-produksi untuk distribusi ke pameran, semua hanya dengan format bit dan byte. Menjadikan segalanya lebih mudah.

Sampai saat ini, proses pembuatan film yang sebenarnya dari sebuah produksi film telah dilakukan menggunakan film kamera tradisional 35mm atau 70mm yang menggunakan tabung-tabung seluloid. kualitas Gambar yang dihasilkan oleh kamera digital dirasakan secara signifikan lebih rendah dari film kamera. Digital film dimulai, dalam teori, pada akhir tahun 1980an, ketika Sony datang dengan pemasaran konsep 'sinematografi elektronik'. Tetapi tidak bertahan lama ketika mulai diperkenalkan teknologi perekam HDCAM. Teknologi yang diperkenalkan Sony ini mampu menembakan gambar 24-frames/second, standar untuk kamera film.

Kamera High-End menggunakan sensor tunggal yang merupakan ukuran yang sama seperti film 35mm frame, dan memungkinkan detail yang sama seperti kamera film konvensional. Selain itu, pengambilan gambar dalam format HDTV memberikan ukuran gambar 720 bahkan1080 pixel. Sehingga gambar terlihat lebih halus. Kamera high-end menggunakan minimal atau tidak ada proses kompresi untuk mengurangi ukuran file, sedangkan sistem MiniDV menggunakan tingkat kompresi yang tinggi, sehingga mengurangi kualitas gambar untuk kepentingan ukuran penyimpanan.

Peningkatan penggunaan teknologi digital dan fitur dalam proses produksi film juga mempengaruhi logistik produksi film, memungkinkan tidak diperlukannya suatu lokasi nyata dalam pengambilan gambar, karena sepenuhnya dapat dibuat secara digital. Benda kecil dapat dibuat seolah besar dan ditampilkan secara 3 dimensi. Konsekuensi dari meningkatnya penggunaan teknik pencitraan komputer pada pembuatan film adalah keseimbangan antara produksi (setiap adegan dalam film sampai akhir) dan pasca-produksi (meng-edit gambar yang diambil selama tahap produksi dan penambahan
analog, dan efek digital untuk setiap gambar) yang secara signifikan telah terjadi perubahan. Penggunaan efek CGI memakan banyak waktu, dana dan kesulitan yang tinggi. Perlu proses yang rumit dalam meng-edit gambar-gambarnya. Sehingga proses untuk pasca-produksi film lebih lama dari proses pengambilan gambar itu sendiri.

Ada beberapa konsekuensi yang signifikan dari kualitas visual yang berbeda. Salah satu
adalah gambar yang berisi sejumlah besar pekerjaan CGI biasanya muncul di
layar untuk jangka waktu yang lebih pendek dari gambar 'dunia nyata'; logikanya adalah bahwa gambar CGI pada layar tidak cukup lama untuk mempertahankan imajinasi penonton, hal ini dapat membuat penonton tidak percaya bahwa gambar yang dihasilkan adalah gambar yang nyata ada.

Dengan hanya berbekal kamera digital dan software computer untuk memanipulasi gambar, kita telah dapat membuat suatu film. Hal ini dapat menekan biaya produksi dibandingkan dengan penggunaan kamera roll film yang mahal. Tidak membutuhkan waktu yang lama. Dan distribusi film juga dapat dengan mudah dilakukan secara digital, dalam format DVD ataupun berupa proyeksi digital.

Pada bulan September 2005, Afrika Selatan menciptakan 20 bioskop digital untuk menunjukkan produk asli bersama fitur-fitur asing.  Di Nigeria, produksi film, berlabel 'Nollywood' (setelah-nya Holly dan Bollycounterparts), adalah industri yang menghasilkan multi-miliar dolar per tahun. Dengan teknologi digital, maka diharapkan untuk meningkatkan kreativitas, untuk menghasilkan lebih tanpa mengorbankan kualitas gambar. Namun kemudahan akses dan penggunaan peralatan digital untuk memproduksi film murah dan cepat terlihat seperti memiliki sisi negatifnya. Beberapa kritikus melihat akses murah pada  pembuatan film digital teknologi berpotensi merusak, sehingga produsen yang tidak berpengalaman dapat  pasar dengan produksi murah, membayangi
upaya direksi yang serius. Difilmkan terburu-buru, kisah-kisah mereka kekurangan struktur dasar narasi.

Sabtu, 16 Oktober 2010

Resume Digital television: high definitions

Kali ini saya akan mengulas sedikit salah satu bab pada buku yang berjudul “Digital Culture : Understanding New Media”. Bab ini membahas tentang Digital Television(High Definition).
 

Televisi digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk menangkap siaran TV digital, perkembangan dari sistemsiaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti komputer.

HDTV adalah High definition television yang merupakan keunggulan dari perkembangan TV digital. Aspek ratio yang digunakan adalah 16:9, sama halnya dengan kualitas layar lebar film bioskop. Hal lainnya adalah resolusi. High definition merupakan kualitas terbaik yang ada untuk gambar pada pesawat TV Digital.

Bab ini dimulai dengan sejarah televisi digital yang dimulai pada tahun 1980 yang dikembangkan pertama kali oleh Jepang. Jepang menjadi negara pertama yang menyiarkan HDTV biasa pada tahun 1992. pada saat itu Amerika Serikat masih menggunakan teknologi televisi biasa (NTSC) yang hanya mampu menyiarkan untuk 525 baris setiap gambar yang ditampilkan. Sedangkan transmisi high definition MUSE buatan jepang mampu menyiarkan 1080 baris setiap gambar yang ditampilkan. Dengan menggunakan televisi digital Pada frekuensi yang sama dengan tv analog, televisi digital mampu menyiarkan enam kali lebih cepat daripada tv analog. Amerika Serikat  tidak ingin bergantung sepenuhnya pada teknologi Jepang, untuk itu perusahaan-perusahaan AS berjuang untuk merancang perangkat HDTV mereka sendiri. Melalui Grand Allience mereka membuat industri untuk televisi high definition. Pada tahun 2006, diperkirakan HDTV akan banyak penggunanya, ternyata siaran harus dikembalikan ke frekuensi lama. Hal ini dikarenakan bahwa terlalu dini untuk membuat semua pengguna tv analog beralih ke tv digial. Biaya berlanganan tv digital masih dirasa mahal sehingga masih belum banyak konsumen yang berminat menggunakannya.

Televisi digital diluncurkan di Eropa Barat pada tahun 1998, baik oleh satelit dan saluran terestrial (antena di darat). Rupert Murdoch's Sky saluran transmisi satelit digital mulai tahun itu, di atas DBS analog di ada sejak 1989. Terestrial televisi digital diluncurkan di Inggris pada tahun 1998, dengan enam multiplexing layanan yang dialokasikan oleh Independent Television Komisi untuk enam perusahaan berbeda, termasuk layanan Freeview BBC. Lebih dari 50 cenel telah dapat dinikmati oleh masyarakat Inggris. Dalam beberapa tahun berikutnya sebagian besar negara Eropa akan memperkenalkan teknologi baru dan format baru, dan akhirnya akan menyebar di seluruh dunia.

Untuk produksi video digital telah terjadi pada pertengahan tahun 1980 melalui Sony Digital Betcam, yang emulai debutnya pada tahun 1986. disusul oleh Apple dengan produknya Quick Time, MPEG-1 dan MPEG-2. Dengan peluncuran yang relatif murah dan mudah digunakan oleh sistem seperti AVID, Final Cut Pro, Adobe Premiere, dan sejenisnya, bersama dengan digital Mini-DV camcorder.
Saat ini pembuatan animasi semakin mudah dengan menggabungkan rekaman digital dan dapat diputar melalui sebuah keping DVD. Dengan biaya produksi yang tidak terlalu mahal bisa mendapat untung berkali lipat.

Pendistribusian teknologi digital saat ini banyak menggunakan fasilitas internet. Media distribusi tidak perlu lagi menggunakan antena, sejak munculnya kabel koaksial dan kabel serat optik. Saat ini, Penggunaan satelit juga di jadikan sebagai pilihan dalam penyebaran siaran-siaran digital kualitas high definition.

Dengan menggunakan satelit yang berada jauh di atas permukaan tanah, penyaluran siaran televisi dapat menjangkau seluruh wilayah. Satelit akan mengirimkan sinyl yang kemudian ditangkap oleh antena parabola yang dipasang di atas rumah atau di atas gedung. Kemudian sinyal itu disalurkan oleh kabel menuju televisi.

Menggunakan kabel biasa telah mulai ditinggalkan. Kini mulai banyak menggunakan kabel koaksial dan kebel serat optik yang mampu mentransmisikan siaran digital lebih cepat. Tetapi di banyak negara maju, penggunaan kabel ini sudah sulit berkembang. Mereka menggunakan media yang lebih canggih dan cepat. di Amerika Serikat salah satu
saluran kabel perrtama yang berhasil adalah Home Box Office (HBO).

Melalui media internet, siaran digital telah banyak beredar. Dengan biaya yang tidak teralu mahal, kita dapat menikmati siaran high definition. Situs yang menyiarkan video seperti You Tube sangat berkembang pesat. Banyak situs-situs lain yang menyediakan siaran TV online. Dan tak hanya itu, mereka juga menyediakan berbagai macam informasi dan hiburan yang dapat kita download secara gratis maupun berbayar.

Di Amerika Serikat, mereka mencari tahu bagaimana mendapatkan uang dari Internet melaui fasilitas televisi berbasi web. Mereka menyediakan kepada konsumen fasilitas untuk dapat mendownload siaran-siaran acara televisi mulai dari berita hingga hiburan.

Salah satu bidang distribusi digital yang tampaknya membuat industri televisi terkejut
adalah penjualan serial televisi pada kepingan DVD (Digital Video Disc). Dengan hanya satu keping DVD mampu menyimpan video dengan ukuran yang besar hingga 8GB. Kualitas gambar yang disajikan juga bagus, dan dapat menampilkan format high definition (HD-DVD).
Kini telah muncul format terbaru untuk resolusi high definition yaitu Blu-Ray.

Kapasitas televisi digital mengaburkan perbedaan antara produksi dan penerimaan umum untuk media analog, tetapi perlu dicatat beberapa aspek dari apa yang pengguna atau pemirsa dapat lakukan dengan pilihan baru mereka ketika teknologi digital datang untuk digunakan. Tak ada pembatasan waktu siaran akan membuat pemirsa nyaman dalam menonton acara televisi. DVR, termasuk TiVo populer, diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 2004, pada 2007 hampir 20 persen dari rumah yang dimiliki ASsetidaknya memiliki satu DVR dan mereka gunakan untuk terus meningkat proporsi televisi mereka, seperti yang dilakukan pemirsa di Inggris, dimana kedua Sky dan BBC memperkenalkan DVR di 2005, jauh di depan negara lain.

Siaran Live Streaming

Perkembangan teknologi terutama dalam bidang teknologi internet semakin  pesat dan membuat segalanya menjadi lebih mudah. Dalam bidang komunikasi, internet semakin memanjakan penggunanya mulai dari e-mail sampai dengan media chatting menggunakan fasilitas video seperti Skype. Tak hanya itu, kini fasilitas TV online dan Radio online dapat kita nikmati di dunia maya.

Tv online atau yang sering disebut dengan Live Streaming adalah suatu siaran televisi melalui jaringan internet. Fasilitas yang satu ini dapat dinikmati secara bebas oleh semua orang yang memiliki akses internet. Televisi Internet berbeda dengan televisi konvensional biasa. Kedua-duanya memang menayangkan banyak acara yang serupa, tapi televisi Internet lebih beragam dibandingkan stasiun televisi lokal yang biasa kita tonton di rumah ataupun Televisi kabel berlangganan. Televisi Internet ini bisa disiarkan secara pribadi oleh para pengguna Internet atau bisa juga oleh sekelompok orang atau perusahaan televisi besar yang juga punya layanan televisi online di Internet.

Televisi online akan mudah diakses dengan koneksi Internet yang berkecepatan tinggi. Karena data yang didistribusikan ialah berupa arsip multimedia dengan ukuran yang sangat besar. Saat ini koneksi broadband telah dapat digunakan dengan sangat lancar di Indonesia, baik itu melalui jaringan kabel fiber optic broadband yang disediakan oleh beberapa provide jaringan Internet atau jaringan 3G di Ponsel kita. Semakin besar kecepatan koneksi Internet, maka kualitas tayangan yang bisa kita saksikan akan semakin baik pula. Melalui televisi online ini kita bisa menyaksikan tayangan berkualitas HD(High Definition) pada kecepatan lebih dari 512kbps.

Saat ini telah banyak situs yang menyediakan tayangan live streaming secara gratis. Ada pula yang menggabungkan beberapa stasiun televisi baik tv local maupun internasional seperti . Format gambar yang digunakan adalah Quick Time Movie(.mov), tetapi sekarang format yang lebih banyak digunakan ialah Flash Video(flv) dengan kualitas gambar yang cukup jernih. Untuk itu, agar kita dapat menyaksikan siaran live streaming, dibutuh kan aplikasi yang sudah terinstal di komputer seperti Adobe Flash player, java, Quick Time Player, Windows Media Player dan lain-lain.

Saya akan membahas sedikit tentang kualitas dari suatu fasilitas live streaming yang disajikan oleh salah satu stasiun televisi local Indonesia yaitu TV One. Untuk menyaksikan video live streaming dari TV one saya mengunjungi situs yang telah disediakan yaitu http://video.tvone.co.id/streaming/

Dengan kecepatan bandwith yang saya gunakan sekitar 512kbps, saya dapat menikmati live streaming dari TV One secara lancar. Kualitas gambar yang ditampilkan masih terlihat pecah meski ditampilkan secara default. Gambar dapat pula ditampilan secara fullscreen cukup dengan klik kanan lalu pilih Switch to fullscreen. Namun tentu saja kualitas gambar menjadi berkurang karena bitrate yang dibatasi untuk ukuran default saja. Kualitas suaranya juga standart, masih belum digital. Tetapi secara keseluruhan live streaming yang disajikan oleh TV One dapat saya nikmati dengan baik.

berikut salah satu contoh screenshootnya:

Fasilitas TV Online bisa dijadikan solusi untuk menyaksikan siaran televisi dimana saja dan kapan saja. tentunya harus didukung dengan koneksi internet yang mumpuni.
sumber : wikipedia dan google